Minggu, 21 Juli 2019

Tugas 1 Penjas Atletik kelas 7



BAHAN AJAR
ATLETIK
Untuk Kelas 7 semester 1

Disusun oleh :
Irkham Kharisma, S.Pd



PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
SMP Negeri 1 Buru
2019
A.    PENGERTIAN ATLETIK            
Atletik adalah cabang olahraga yang di dalamnya terdiri atas nomor jalan, lari, lempar, dan lompat. Kata atletik berasal dari bahasa Yunani athlon yang berarti “berlomba”. Atletik merupakan cabang olahraga yan diperlombakan pada Olimpiade Pertama pada 776 SM
Dalam Olimpiade, atletik merupakan salah satu olahraga yang paling banyak menyediakan medali emas. Setiap pemecahan rekor dalam cabang olahraga atletik merupakan suatu catatan sejarah di setiap olimpiade.
Istilah “atletik” berasal dari kata Yunani “athlon” yang berarti berlomba atau bertanding. Kita dapat menjumpai pada kata “penthalton” yang terdiri dari kata “pentha” berarti lima atau panca dan kata “athlon” berarti lomba. Arti selengkapnya adalah “panca lomba” atau perlombaan yang terdiri dari lima nomor.
Kalau kita mengatakan perlombaan atletik, pengertiannya adalah meliputi perlombaan jalan cepat, lari, lompat, dan lempar, yang dalam bahasa Inggris digunakan istilah “track and field”. Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti perlombaan yang dilakukan di lintasan (track) dan di lapangan (field). Istilah “athletic” dalam bahasa Inggris dan “atletik” dalam bahasa jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan, termasuk renang, bola basket, tenis, sepakbola, senam dan lain-lain.
B.     CABANG OLAHRAGA ATLETIK
1.      LARI
1.1  Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek  adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang harus ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan.
Lari jarak pendek terdiri dari lari 100 m, 200 m, 400 m. secara teknis sama. yang membedakan hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang harus dibutuhkan.
Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah: star, gerakan lari cepat (sprint), gerakan finis.
Start
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah :
- star berdiri (standing start)
- star jongkok (crouching start)
- start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV dalam lari estapet 4 x 100 m.








1.2               Lari Jarak Menengah
             Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell-ball, ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri. Yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah:
1. badan harus selalu rilaks atau santai.
2. Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek
3. Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.
4. Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan, panjang langkah harus sesuai dengan panjang tungkai. Angkat lutut cukup tinggi (tidak setinggi lari jarak pendek).
Penguasaan terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik serta daya tahan tubuh yang baik.

Dalam lari jarak menengah gerakan lari harus dilakukan dengan sewajarnya, kaki diayunkan ke depan seenaknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang masuk garis finis.

1.3               Lari Jarak Jauh / Maraton
Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m, 10.000m, sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakuakan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.


1.4              Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletikyang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.

2.      LOMPAT
2.1  Lompat tinggi
Lompat Tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di kedua tiangnya.Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang pelompat tergantung dari kemampuan dan persiapan bertanding dari masing-masing atlet. adapun gaya straddle dimana ketiga badan melewati mistar dengan cepat diputar atau dibalikkan, sehingga sikap badan di mistar telengkup.
Terdapat macam-macam gaya lompat tinggi yang dilakukan ketika melakukan lompatan. Gaya lompatan ini dilakukan ketika melakukan lompatan di udara untuk melampaui mistar. Setidaknya terdapat 4 gaya lompat tinggi. Secara lebih jelasnya, berikut adalah penjelasannya.
1. Gaya Gunting (Scissor)
Gaya gunting atau scissor ditemukan pertama kali oleh Michael Sweeney yang juga menjadi nama lain dari gaya ini. Cara melakukan gaya ini yaitu atlet melakukan awalan pada posisi di tengah dan menggunakan kaki kanan sebagai tumpuan. Sementara itu, kaki kiri yang bebas diayunkan. Kemudian, ketika melakukan pendaratan, kaki yang mendarat lebih dahulu adalah kaki kiri.
Gaya gunting sendiri memiliki empat tahapan, yaitu awalan, tumpuan, melayang, dan mendarat. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya.
·         Awalan. Pada tahap awalan, atlet berlari ke arah depan dengan posisi sedikit serong ke kiri atau ke kanan. Arah kiri atau kanan ditentukan dari kaki mana yang akan digunakan sebagai tumpuan serta arah start. Mengenai ini, atlet sendiri yang akan menentukannya. Misalnya, atlet berlari menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan, jadi ketika berlari atlet akan serong ke arah kanan. Begitu juga sebaliknya. Jika atlet memulai start dengan kaki kanan sebagai tumpuan, maka ketika berlari akan sedikit menyerong ke kiri.
·         Tumpuan. Pada tahap ini, atlet akan menggunakan kaki tumpuan terjauh dari tiang mistar. Sementara itu, kaki lainnya yang bukan menjadi tumpuan diayunkan lurus ke arah depan dan ke atas menyilang dari tiang mistar. Jangan sampai membuat kesalahan ketika melakukan tumpuan karena akan berpengaruh besar pada hasil lompatan. Jika melakukan dengan benar, maka atlet akan bisa menghasilkan lompatan tinggi melampaui tiang mistar yang membentang.
·         Melayang. Pada tahapan ini, kaki atlet yang akan dijadikan tumpuan diayunkan lurus ke arah samping kanan atau kiri, menyesuaikan posisi badan atlet. Pada saat bersamaan, kaki yang bukan dijadikan tumpuan diayunkan lurus ke arah belakang sehingga akan terlihat seperti gunting sesuai dengan nama gayanya. Selanjutnya, badan diputar ke arah kiri atau kanan. Atlet tidak disarankan untuk mengarahkan pandangan ke bawah atau ke tempat mendarat. Ketika hendak melakukan pendaratan, kaki kanan atau kiri (disesuiakan posisi badan atlet) diayunkan ke kanan atau kiri bawah. Sementara itu, kaki satunya (kiri atau kanan) diayunkan ke arah bawah saja tanpa harus menyerong ke kiri atau kanan.
·         Pendaratan. Pada tahapan yang terakhir ini, atlet melakukan pendaratan dengan kaki yang menjadi tumpuan terlebih dahulu dengan posisi badan menghadap ke arah mistar. Untuk dapat melakukan pendaratan yang baik dan benar, harus dilatih terus menerus, khususnya bagi pemula. Banyak sekali pemula yang melakukan kesalahan dalam melakukan pedaratan, terutama pada arah gerakan kaki ketika mendarat. 
2. Gaya Fosbury Flop
Gaya yang kedua yaitu fosbury flop. Teknik lompat tinggi dengan gaya fosbury flop ditemukan oleh Ricarord Fosbury yang merupakan atlet lompat tinggi dari Amerika Serikat. Seperti gaya gunting, gaya fosbury flop memiliki empat tahapan, yaitu awalan, tolakan, sikap tubuh, dan pendaratan. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya.
·         Awalan. Pada tahap awalan menggunakan gaya fosbury flop, cara yang benar yaitu atlet mengambil 7 atau 9 langkah sebagai awalan. Perlu diketahui, ketika melakukan gerakan, harus dilakukan dengan cepat dan dengan sedikit melengkung atau melingkar.
Tolakan. Diperlukan ayunan tangan yang sangat kuat pada tahap yang kedua ini. Hal ini agar tangan dapat menumpu seluruh tubuh untuk bisa ikut terangkat secara sempurna. Jika menggunakan kaki kiri sebagai tolakan, maka diharuskan untuk melakukan tolakan ke arah kanan mistar. Lalu, pada saat melakukan tolakan kaki secara bersamaan, gerakkan kedua tangan ke atas dari arah samping kepala. Jika atlet melakukan cara ini dengan benar, maka tubuh akan melompat ke atas dengan menghasilkan putaran 180 derajat serta dapat dilakukan secara bersamaan.
·         Sikap Tubuh. Sikap tubuh yang benar saat berada di atas mistar yaitu telentang dengan menggantungkan kaki dengan rileks. Sementara itu, arahkan dagu agak ke bawah mendekati dada dan punggung berada di atas mistar. Jika dilakukan dengan benar, maka tubuh akan telihat membentang seperti busur.
·         Pendaratan. Pada tahapan akhir gaya fosbury flop ini, pendaratan yang benar adalah dilakukan pada karet busa dengan ketinggian 60cm dan 5x5m. Pada bagian busa tersebut akan ditutupi atau dilapisi matras berukuran 10-20cm. Ketika melakukan pendaratan, yang akan mendarat lebih dahulu adalah punggung baru kemudian belakang kepala.
3. Gaya Guling Sisi (Western Roll)
Gaya guling sisi atau western roll ditemukan oleh G. Horin asal Amerika Serikat pada tahun 1912. Gaya ini juga memiliki 4 tahapan, yaitu awalan, tumpuan, saat melayang, dan pendaratan. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya.
·         Awalan. Awalan dilakukan dari arah samping dengan sudut 35-40 derajat. Jika menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan, maka awalan dilakukan dari arah kiri. Begitu juga sebaliknya.
·         Tumpuan. Pada tahap ini, atlet akan menggunakan kaki yang paling dekat dengan mistar sebagai tumpuan. Kemudian, kaki akan diayunkan ke depan sehingga menghasilkan gerakan menyilang dari tiang mistar.
·         Saat Melayang. Saat sedang melayang di atas tiang mistar, posisi badan miring dari tiang mistar namun sejajar. Kemudian, secara bersamaan kepala akan diturunkan segera. Posisi kepala harus lebih rendah dari pinggul. Setelah itu meluncur ke bawah dengan cara berguling.
·         Pendaratan. Pendaratan dilakukan setelah tubuh melayang di atas tiang mistar. Pendaratan yang benar yaitu dengan mendaratkan secara bersamaan salah satu tangan dan kaki yang digunakan sebagai tumpuan. Selain itu, pada saat bersamaan juga diikuti dengan berguling menjauhi tiang mistar. Ketika mendarat, gunakan kaki tumpuan terlebih dahulu. 
4. Gaya Guling (Straddle)
Macam-macam gaya lompat tinggi yang terakhir yaitu gaya guling atau straddle. Gaya ini merupakan gaya yang paling sering digunakan oleh atlet lompat tinggi dalam perlombaan. Gaya ini pertama kali ditemukan oleh Jim Stewart asal Amerika Serikat pada tahun 1930. Terdapat 3 tahapan dalam gaya guling, yaitu:
·         Awalan. Tahap awalan, arah dan sudut yang digunakan memiliki kesamaan dengan gaya guling sisi atau western roll. Jika menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan saat melompat, maka awalan dilakukan dari samping kiri. Begitu juga sebaliknya. Atlet dibebaskan memilih kaki yang mana yang akan dijadikan tumpuan. Dapat disesuaikan dengan kaki yang paling dominan digunakan.
·         Tumpuan. Kaki yang digunakan sebagai tumpuan adalah kaki yang paling dekat dengan tiang mistar. Dengan kata lain, kaki bagian dalam atau bebas diayunkan ke arah depan atas. Tahap ini sangat penting karena akan berpengaruh pada maksimal atau tinggi tidaknya lompatan yang akan dihasilkan. Jika melakukan kesalahan, makan akan menyebabkan tubuh jadi tidak seimbang dan terjatuh.
·         Saat Melayang dan Pendaratan. Saat melompat dengan menggunakan tumpuan kaki, tubuh akan melayang di udara melampau tiang mistar. Kemudian, badan telungkup dan sejajar dengan tiang mistar diikuti dengan kaki mengangkat. Sementara itu, kaki yang bukan menjadi tumpuan, kepala, dan lengan yang sejajar dengan kaki diayunkan terlebih itu. Caranya yaitu dengan posisi kepala lebih rendah daripada pinggul diikuti dengan berguling ke kanan lalu meluncur ke bawah.
2.3      Lompat Jauh
Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk mencapai lompatan yg sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan lari sampai balok tumpuan 45m, balok tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak lompat ± 1 meter.

Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan (speed), Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance), Ketepatan (acuration).
Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping memiliki kemampuan sprintyang baik harus didukung juga dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.
A.    Gaya Lompat Jauh

1. Gaya Jongkok (Ortodok)
Pada lompat jauh gaya jongkok atau yang disebut juga gaya ortodok, tujuan utama dari gaya ini adalah lari secepatnya dari jarak 40 sampai 45 m dilintasan. Saat melakukan tolakan pada papan kayu maka kaki yang digunakan merupakan kaki yang  paling kuat dengan posisi badan atlet yang lebih tegap, di mana kedua tangan diangkat ke atas. Lalu saat pendaratan maka akan diawali dengan digunakannya tumit kaki yang sedikit ditekuk untuk awalan pendaratan.
Umumnya, dalam kompetisi lompat jauh, gaya jongkok ini akan sering dipakai dengan menggunakan teknik awalan yang menggunakan gerakan cepat. Karena memang gaya ini memiliki fungisi untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal dan kemampuannya untuk dilakukan di jarak jauh dari jarak 40 hingga jarak 45 m, pada lintasan yang telah ditentukan penggunaannya untuk area lompat jauh.
Beberapa tahap gerakan pada lompat jauh gaya jongkok adalah sebagai berikut:
·         Awalan – Tahap pertama melakukan lompat jauh gaya jongkok adalah awalan. Gerakan awalan yang dilakukan adalah lari kecil atau lari dengan kecepatan tinggi. Agar memperoleh hasil maksimal, kecepatan lari dalam melakukan awalan ini harus tetap konsisten atau tidak boleh dikurangi. Oleh karena itu dibutuhkan konsentrasi dari pelompat agar bisa melakukan lompatan atau tolakan di papan tumpuan dengan baik.
·         Tumpuan – Setelah tahap awalan adalah melakukan tumpuan, di mana tumpuan ini sendiri sebenarnya perpaduan antara gerakan lari dan melayang. Ketepatan dan kemenangan dalam melakukan tumpuan ini selain membutuhkan konsenstrasi juga membutuhkan tenaga tolakan yang maksimal dari kaki. Tumpuan bisa dilakukan menggunakan kaki kanan atau kiri tergantung dari bagian kaki pelompat yang paling kuat dan paling nyaman untuk digunakan. Saat sedang melakukan tumpuan, ada baiknya tubuh lebih condong ke depan dengan keadaan yang tegap. Sedangkan untuk sudut tumpuan adalah sekitar 50 sampai 60 derajat.
·         Melayang – Gerakan melayang dilakukan setelah melakukan tolakan pada balok papan tumpuan. Lalu tubuh akan sedikit dicondongkan ke depan agar badan terangkat dan melayang di udara dengan kedua tangan yang terangkat ke atas. Selain itu, kaki yang menjadi tumpuan harus dibuat lurus dan rileks agar hasil lompatan maksimal. Setelah itu, saat berada di udara harus melakukan yang gaya jongkok dengan kaki diayunkan ke arah depan yang berfungsi untuk membantu mengangkat berat tubuh.
·         Pendaratan – Tahapan terakhir dalam melakukan lompat jauh adalah pendaratan. Saat akan mendarat maka tangan diangkat ke atas agar tubuh tidak kehilangan keseimbangan. Dan saat melakukan pendaratan, lutut harus ditekuk dengan rileks.
2. Gaya Menggantung (Schnepper)
Gaya menggantung, sering juga disebut dengan gaya schnepper, merupakan salah satu gaya dari lompat jauh yang tidak bisa diubah kecepatannya saat akan bertumpu pada papan tumpuan atau papan kayu. Seperti halnya gaya jongkok, posisi badan pada gaya ini pun lebih tegap. Pada gaya menggantung ayunan ke belakang dan depan akan diterapkan pada kaki, pun bersamaan dengan kedua lengan yang juga diayunkan ke belakang dan ke depan.
Beberapa tahap gerakan pada lompat jauh gaya menggantung adalah sebagai berikut:
·         Awalan – Awalan pada lompat jauh adalah dengan melakukan lari sprint dari jarak 35-45 meter. Namun jarak tersebut tidak mutlak diterapkan pada semua pelompat, namun bisa disesuaikan dengan kemampuan setiap atlet dalam mencapai kecepatan maksimal.
·         Tumpuan – Setelah tahap awalan adalah melakukan tumpuan, di mana tumpuan ini sendiri sebenarnya perpaduan antara gerakan lari dan melayang. Tumpuan ini merupakan usaha untuk bisa melakukan lompatan yang tinggi dan jauh. Seperti pada gaya jongkok, tumpuan ini dilakukan dengan menggunakan salah satu kaki yang paling kuat.
·         Melayang – Perbedaan setiap gaya pada lompat jauh terletak pada saat melayang di udara, di mana gaya-gaya tersebut memiliki teknik dan tahapan tersendiri. Pada lompat jauh gaya menggantung, akan terlihat bahwa atlet seakan menggantung dengan keadaan lengan yang terangkat ke atas dengan kaki yang sedikit tertekuk agak ke depan persis seperti ketika seseorang tergantung pada tiang besi horizontal. Teknik ini digunakan agar pelompat dapat berusaha melayang selama mungkin di udara dalam keadaan yang seimbang.
·         Pendaratan – Pendaratan adalah sebuah upaya untuk mendaratkan tubuh ke bak pasir setelah melakukan tolakan dan melayang. Kesempurnaan pendaratan harus dilakukan oleh para atlet agar tidak menimbulkan kesalahan yang menyebabkan diskualifikasi atau kesalahan yang dapat memperpendek hasil jarak lompatan. Pendaratan yang baik adalah pendaratan di mana kedua kaki dan tangan berada di bagian depan tubuh.
3. Gaya Berjalan di Udara (Walking in the Air)
Secara umum, gaya berjalan di udara diawali dengan mengambil awalan sepanjang 10 langkah, kemudian atlet lari dengan penambahan kecepatan sebelum melukan tolakan. Saat bertumpu, pinggang sedikit diturunkan, paha kaki diayunkan secara bebas dengan meluruskan lutut, mata kaki, dan pinggang.
Saat melakukan gerakan melayang di udara, kaki yang bertolak di depan ditarik. Kemudian lengan dan badan dicondongkan ke arah depan dan kaki dimajukkan sesaat untuk mencapai hasil yang lebih jauh agar hasil yang didapat lebih maksimal. Gaya berjalan di udara dapat dikatakan cukup sulit dilakukan karena dalam menggunakan gaya ini harus benar-benar memperhatikan waktu dan keseimbangan dalam menjaga tubuh agar tetap stabil dan seimbang saat melayang. Beberapa tahap gerakan pada lompat jauh gaya berjalan di udara adalah sebagai berikut:
·         Awalan – Awalan yang dibutuhkan pada lompat jauh gaya berjalan di udara adalah dengan memperkirakan jarak untuk awalan yang cukup untuk melakukan tumpuan. Untuk para pelompat yang sudah terbiasa, mereka dapat melakukan hanya dengan insting saja dan tidak membutuhkan alat ukur yang spesifik karena sudah menjadi kebiasaan. Hal lain yang perlu diperhatikan pada gaya berjalan di udara adalah kecepatan, akselerasi, ketepatan waktu, dan energi disaat melakukan awalan sebelum melakukan lompat jauh di atas balok tumpuan.
·         Tumpuan – Dengan menggunakan gaya berjalan di udara, para pelompat bebas memilih menggunakan kaki kanan atau kiri sebagai tumpuannya. Berbeda dengan gaya jongkok, para pelompat tidak memakai kaki yang paling kuat dalam bertumpu untuk melakukan lompat jauh. Saat melompat, seperti halnya gaya lompat jauh yang lain, badan harus lebih dicondongkan ke arah depan yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh yang stabil dan juga menjaga pandangan agar ke depan. Hal ini juga membuat kedua lengan yang ada disamping tubuh bergerak lebih efisien dan lompatan dihasilkan lebih maksimal.
·         Melayang – Sikap badan saat melakukan gerakan melayang adalah dengan mengayunkan kedua kaki di atas udara bergantian seperti layaknya saat berjalan di daratan. Agar hasil lompatan maksimal dan jarak yang diperoleh lebih jauh, usahakan untuk tetap mengayunkan kedua kaki di atas udara dalam jangka waktu yang lama hingga badan dan kaki mendarat di atas bak pasir.
·         Pendaratan – Setelah melayang di udara dengan gerakan mengayunkan kedua kaki seperti berjalan di atas udara, tahap selanjutnya adalah pendaratan. Pada pendaratan, gerakkan kedua tangan kea rah depan saat menjulurkan kaki kea rah depan dengan maksimal. Untuk menghindari cedera kaki, lakukan pendaratan dengan menggunakan kedua kaki.
3.      LEMPAR

3.1  Lempar Cakram
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik. Cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan.Lempar cakram diperlombakan sejak olimpiade I tahun 1896 di Athena, Yunani.
Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu: memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong kedepan. Latihan dasar menggunakan ring karet atu rotan

1.Diawali dgn sikap tegap
2. langkahkan slah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan
3. lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang ring tetap lurus dan   berada dibawah ketinggian bahu
4. langkahkan kaki lurus ke depan ( berlawanan dgn arah tangan.ikuti gerakan pinggul dan dada ke depan.kemudian lepaskan ring,ayunkan tangan ke atas dan langkahkan kaki belakang ke depan

a. Cara memegang cakram

Pegang dgn buku ujung jari2 tangan, ibu jari memegang samping cakram, kemudian pergelangan tangan ditekuk sedikit ke dalam mengayunkan cakram.Ayunkan cakram dgn ring ke depan dan ke belakang di samping tubuh.pada saat mengayunkan cakram,tangan yg memegang cakram direntangkan sampai lurus.jangan sampai lepas

b. Gerakan lempar cakram

Ada 3 tahap dalam melempar cakram
1. Persiapan - berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar - pegang cakram dgn tangan kanan.ayunkan sampai di atas bahu sambil memutar badan ke kiri,kemudian ke kanan secara berulang2.saat cakram diayun ke kiri, Bantu tangan kiri dgn cara menyangganya
2. pelaksanaan - ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang - pada saat cakram di belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas (membentuk sudut 40 derajat ) - lepaskan cakram pada saat berada di depan muka
3. penutup - Bantu lemparan dgn kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah sehingga b adan melonjak ke depan-atas - langkahkan kaki kanan ke depan untuk menumpu, sedangkan kaki kiri diangkat rileks untuk menjaga keseimbangan badan

3.2  Tolak Peluru
Tolak peluru merupakan sebuah cabang olahraga yang masih dalam kategori cabang olahraga atletik, dan ini merupakan salah satu kategori nomor lempar, Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu alat bundar (peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari logam, yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Berat peluru yang digunakan dalam perlombaan adalah 7,25 kg (untuk putra) dan 4 kg (untuk wanita).
A.   Gaya dalam Tolak Peluru
a.    Tolak Peluru Gaya Menyamping / Ortodoks

Cara melakukan attau 
teknik tolak peluru gaya samping adalah sebagai berikut :
1.    Peluru siap dipegang (dengan tangan kanan) dan diletakkan pada pangkal leher seperti yang telah diutarankan terdahulu yaitu cara memegang peluru pada tolak peluru
2.    Sikap permulaan berdiri badan miring, arah tolakkan disebelah kiri badan. Lutut kaki kanan agak ditekuk, kaki kiri dijulurkan kebelakang agak lurus dan rileks/lemas berpijak pada ujung kaki. Tangan atau lengan kiri diangkat rileks setinggi bahu atau lebih. Berat badan sebagian besar pada kaki kanan, pandangan kedepan bawah.
3.    Sebelum meluncur kekiri, kaki kiri diangkat kedepan terus melingkar kesamping kiri dan kembali berpijak ditempat semula. Ayunan kaki kiri ini hanya mendapat gerakkan pendahuluan saja, untuk mencari pendahuluan. Maka gerakkan pendahuluan saja, untuk mencari keseimbangan . Maka gerakkan pendahuluan ini cukup dilakukan 2 atau 3 kali saja.
4.    Setelah keseimbangan badan benar-benar mantap, maka pada putaran/ayuanan kaki yang terakhir, kaki kiri tadi tidak perlu  diletakkan ditanah, tetapi justru agak ditari kekanan sehingga tungkai betis) kiri berada dibelakang betis/kaki kanan, atau lebih kekanan lagi (agak menyilang). 
5.    Dari sinilah kaki kiri diayuankan cepat kesamping kiri dengan disertai tolakkan kaki kanan. Tolakkan kaki kanan ini harus datar dan rendah saja (bukan melonca/melambung). Akhir dari gerakkan meluncur kekiri ini, kaki kanan mendarat terlebih dahulu kira-kira pada pusat lingkaran, sedangkan kaki kiri terus dijulurkan jauh kesamping kiri, sehingga saat berpijak ditanah ujung telapak kaki hampir atau sedikit menyentuh bidang dalam balok penahan. Saat inilah sikap/posisi menolak seperti telah diuraikan terdahulu.
6.    Dari sikap/posisi menolak ini, perlu segera di tolakkan dengan cara seperti telah diuraikan didepan.


b. Tolak Peluru Gaya Belakang / O'brien

Teknik Tolak peluru gaya Belakang (O'Brein) hampir sama dengan gaya tolak peluru ortodoks, cuma bedanya cara melakukan tolakan dengan membelakangi sektor lemparan.


1.      Peluru siap dipegang dan diletakkan pada pangkal leher (dengan tangan kanan).
2.      Sikap pemula berdiri membelakangi arah tolakkan. Kaki kanan tegak, kaki kiri terjulur agak lurus dan rileks kebelakang berpijak pada ujung kaki. Barat badan sebagian besar berada pada kaki kanan. Pandangan kebawah atau kedepan (sekitar 5-10 meter). Pada posisi ini seluruh bagaian badan rileks, sambil berkonsentrasi dan mengatur pernapasan.
3.      Secara bersamaan, badan dicondongkan kedepan dan kaki kiri  diangkat rileks keatas  hampir datar dengan tanah, lengan kiri turun-lurus-lemas kedepan-bawah. Kemudian lutut kanan dan lutut kiri sama-sama ditekuk, sehingga paha kanan hampir menyentuh dada. 
4.      Dari posisi ini, lutut kiri segera diluruskan/dijejakkan/diayunkan cepat kebelakang dengan disertai tolakkan kaki kanan (lutut samping lurus). Tolakkan kaki kanan kebelakng ini harus rendah saja dan secepat mungkin agar gerakkan meluncur gerakkan ini berjalan lancar dan tidak melambung. Selama meluncur kebelakang badan tetap rendah dan condong kedepan serta masih membelakangi arah tolakkan.
5.      Akhir dari luncuran kebelakang tadi diawali dengan mendaratnya kaki kanan terlebih dahulu kira-kira pada pusat lingkaran, disusul kaki kiri berpijak agak disebelah kiri dan garis tengah, bagian ujung kaki hampir atau sedikit menyentuh bidang dalam balok penahan. Pada saat kaki ini berpijak, disinilah terjadi sikap/posisi menolak.
6.      Dari sikap/posisi menolak ini, peluru segera ditolakkan dengan cara seperti telah diuraikan terdahulu yaitu Tahapan-tahapa dalam Tolak Peluru








Soal-soal
A. Pilihan Ganda
1. Berikut ini yang termasuk dari beberapa cabang olahraga Atletik antara lain….
a. renang, lari, dayung
b. lompat, lari, dan tolak peluru
c. lompat, lari, dayung dan tolak peluru
d. lompat, lari, lempar dan tolak
2. Karakteristik olahraga atletik adalah gerakan dasar dari …
a. Permainan Bola
b. Permainan otot seperti balet
c. Aktivitas sehari-hari misalnya lari, lompat dan melempar
d. Melakukan aktivitas seperti memancing
3. Lempar cakram diperlombakan sejak Olimpiade I di Antena pada tahun …
a. 1896
b. 1879
c. 1966
d. 1860
4. Apakah arti dari kata “athlon” ?
a. Kemampuan daya tahan tubuh
b. Kontes
c. Olahraga
d. Konser
5. Berikut ini yang merupakan 3 tahap pada olahraga Atletik dalam melempar cakram yaitu …
a. Persiapan, Penutupan
b. Persiapan, melempar jauh, penutupan
c. Persiapan, melempar dekat, penutupan
d. Persiapan, Pelaksanaan, penutupan
6. Posisi badan ketika mendarat dalam lompat jauh yang benar yaitu ….
A. Terlentang
B. Berdiri
C. Jengkeng
D. Jongkok
7. Pelari dengan jarak 100 meter sering disebut dengan istilah ….
A. Atlet
B. Starter
C. Sprinter
D. Sprint

8. Perbedaan bentuk sikap start jongkok dengan yang lainnya, akan terlihat pada aba-aba ….
A. Bersedia
B. Siap
C. Ya!
D. Bunyi peluit

9. Lari cepat atau lari jarak pendek biasanya menempuh jarak ….
A. 100 m
B. 200 m
C. 300 m
D. 100 m, 200 m, dan 400 m

10. Letak ujung kaki belakang segaris dengan tumit kaki depan merupakan sikap start ….
A. Crouching start
B. Standing start
C. Bunch start
D. Medium strat
11. Letakkan tangan lebih lebar sedikit dari lebar bahu, jari-jari dan ibu jari membentuk huruf V terbalik. Hal in merupakan start jongkok aba-aba ….
A. Persiapan awal
B. Bersedia
C. Siap
D. Ya
12. Berikut ini yang termasuk lari jarak menengah adalah …..
A. 100, 200, 400 meter
B. 200, 400, 800 meter
C. 400, 800, 1500 meter
D. 800, 1500, 3000 meter
13. Start yang digunakan untuk lari jarak menengah adalah ….
A. Jongkok
B. Melayang
C. Berdiri
D. Duduk
14. Cara pemindahan tongkat estafet yang si penerima tongkat tanpa menoleh ke belakang dinamakan cara ….
A. Non-visual
B. Visual
C. Blink
D. Sight pass
15. Pada saat menerima tongkat estafet, maka penerima harus menjulurkan tangannya ke ….
A. Depan
B. Samping
C. Belakang
D. Samping kanan
16. Dibawah ini yang bukan termasuk teknik dasar lompat jauh adalah ….
A. Awalan
B. Tolakan
C. Melayang
D. Loncatan
17. Posisi badan saat mendarat dalam lompat jauh yang benar adalah ….
A. Berdiri
B. Duduk
C. Jengkeng
D. Jongkok
18. Untuk menghindari pendaratan pada pantat, maka lengan harus ….
A. Diputar kedepan
B. Diayunkan kedepan
C. Digerakkan kedepan
D. Diputarkan kesamping
19. Sahnya lompatan yang dilakukan oleh seorang atlit dalam lompat jauh menurut juri adalah ….
A. Tolakan dilakukan dibelakang papan tolak
B. Tolakan dilakukan didepan papan tolak
C. Tolakan dilakukan tepat dipapan tolak
D. Tolakan dilakukan dengan dua kaki
20. Di bawah ini yang bukan termasuk cabang atletik nomor lompat adalah ….
A. Lompat jauh
B. Lompat tinggi
C. Lompat galak
D. Lompat harimau
21. Posisi awal tolak peluru awalan menyamping adalah…
A. Membelakangi arah tolakan
B. Menghadap arah tolakan
C. Sektor lemparan di samping kanan
D. Sektor lemparan disamping kiri
22. Suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong peluru dengan berat tertentu yang terbuat dari logam yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya disebut..
A. Lompat tinggi
B. Lompat Jauh
C. Tolak peluru
D. Lompat galah
23. Kunci pertama yang harus dikuasai dalam lari jarak pendek adalah…
A. Kecepatan lari
B. Start/pertolakan
C. Panjang langkah kaki
D. Kecondongan badan
24. Lari yang berjarak 2,4 km atau lari 12 menit termasuk lari jarak….
A. Jarak dekat
B. Jarak jauh
C. Jarak menengah
D. Lari sambung
25. Pada olah olah raga atletik cabang lompat tinggi ntuk mendarat yang paling aman menggunakan …
A. Pasir
B. Busa
C. Kasur
D. Matras
B. Essay
1.      Jelaskan tentang keterampilan gerak dasar lompat jauh (gerak awalan, tolakan/tumpuan, melayang di udara, dan mendarat!
2.      Jelaskan  rangkaian gerakan lompat jauh gaya jongkok!
3.      Jelaskan  rangkaian gerakan lompat jauh gaya gantung!
4.      Jelaskan  rangkaian gerakan lompat jauh gaya berjalan di udara!
5.      Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi jauhnya lompatan pada altit lompat jauh!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar